Minggu, 26 September 2010

Angkutan Masal Masa Depan Jakarta ( HOT )

Jakarta – beberapa waktu ini pemerintah Indonesia seperti benar – benar dibuat pusing oleh masalah kemacetan di Ibu Kota, hingga wacana pemindahan Ibu kota pun sempat di bahas secara mendalam. Bagaimana tidak gerah, permasalahan ini semakin lama semakin bertambah kronis dan jalan keluar yang saat ini di tawarkan tidaklah seperti yang di harapkan pada awalnya. Tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri ternyata kemacetan juga dapat perhatian khusus dari beberapa negara sahabat di antaranya adalah Swis dan Australia yang menawarkan perusahaan jasa angkutan penumpang dan barang kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Jakarta – beberapa waktu ini pemerintah Indonesia seperti benar – benar dibuat pusing oleh masalah kemacetan di Ibu Kota, hingga wacana pemindahan Ibu kota pun sempat di bahas secara mendalam. Bagaimana tidak gerah, permasalahan ini semakin lama semakin bertambah kronis dan jalan keluar yang saat ini di tawarkan tidaklah seperti yang di harapkan pada awalnya.

Walaupun saat ini sudah ada alat transportasi masalah semisal bus way namun hal ini belum benar – benar bisa mengurangi permasalahan yang ada saat ini. Apalagi di bus way sendiri belakangan ramai di perbincangkan masalah pelecehan di atas angkutan, sedikit banyak hal ini akan berpengaruh terhadap migrasi dari mobil pribadi ke angkutan umum ( bus way ).

Mendengar pengaduan ini pemprov DKI Jakarta dan Trans Busway langsung merespond dengan cepat yaitu dengan melakukan pemisahan anatara penumpang wanita dan pria dengan tujuan untuk menghindarkan hal seru terulang kembali. Ditambah lagi dengan penempatan atau penambahan petugas wanita untuk memantau keamanan para penumpang wanita mudah – mudahan dengan cara ini keamanan dan kenyamanan yang sudah di rasakan oleh warna Jakarta dapat di kembalikan.

Tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri ternyata kemacetan juga dapat perhatian khusus dari beberapa negara sahabat di antaranya adalah Swis dan Australia yang menawarkan perusahaan jasa angkutan penumpang dan barang kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Perusahaan yang ditawarkan itu diketahu adalah Doppelmays. Di negara mereka angkutan masal tidak hanya menggunakan angkutan darat tapi dengan adanya perusahan jasa tersbut angkutan di negara mereka bertambah satu lagi yaitu angkutan yang menyerupai kereta gantung atau gondola. Dengan ankutan tersebut Swis dan Australia mampu mengatasi kemacetan di negara mereka, sehingga pada kedubes kedua negara tersebut menawarkannya kepada Indonesia khususnya di Jakarta barang kali hal serupa bisa di terapkan di sini.

Namun menurut Foke sapaan akrab Fauzi Bowo ini di sela – sela pertemuannya di Ruang utama Balai Kota mengatakan kekurangan dari transportasi yang di tawarkan oleh kedua negara tersebut adalah lebih sedikit muatannya ketimbang transportasi yang saat ini Kita miliki Busway dan Subway ( yang sedang dalam renca ).
Keunggulan lain yang bisa didapat dari alat transportasi gantung ini adalah transportasi ini tidak berpolusi karena menggunakan bahan bakar listril dan tidak terpengaruh terhadap cuaca.Selain itu alat ini lebih cepat dan mudah di pasang. “ Investasi yang ditawarkan tidak terlalu mahal karena alat transportasi ini dapat di pasang di atas gedung sehingga tidak ada pembebasan lahan,” urainya.

Di informasikan juga bahwa wacana ini tidak langsung di terima, pemprov DKI Jakarta melaui Foke mengatakan bahwa penawaran ini akan dikaji kembali lebih dalam dan dipelajari sehingga nanti dapat di putuskan angkutan terbaik dan ideal buat Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar