Rabu, 08 September 2010

RANJAU PAKU

Mungkin bagi kebanyakan pengendara motor di Jakarta paku merupakan teror yang kapanpun dan dimanapun dapat mengancam kendaraan dan bahkan keselamatan Kita. Paku bagaikan benih ajaib yang begitu ditabur langsung hasilnya bisa di tuai. Banyak orang berpendapat berbeda terhadap permasalahan ini ada yang pro dan yang kontra.. RANJAU PAKU
Mungkin bagi kebanyakan pengendara motor di Jakarta paku merupakan teror yang kapanpun dan dimanapun dapat mengancam kendaraan dan bahkan keselamatan Kita. Paku bagaikan benih ajaib yang begitu ditabur langsung hasilnya bisa di tuai. Banyak orang berpendapat berbeda terhadap permasalahan ini ada yang pro dan yang kontra..
Sempat terpikirkan oleh saya bahwa bagaimana kalau tukang tamban ban di tiadakah, alias di larang beroperasi lagi. Mengapa tukang tambal ban ko yang dilarang beroperasi itu dikarenakan banyak orang mengira / beranggapan bahwa paku – paku yang saat ini bergentayangan di jalan jalan itu merupakan hasil kerja keras dari para tukang tambal ban jalanan. Memang bisa di pahami juga dan ada benarnya terkadang jika Kita amati kejadian kempes ban / bocor tidak jauh dari tukang tambal ban, jika Anda mendorongnya kedepan biasanya jarak -/+ antara 100 – 150 meter terdapat tukang tambal ban yang siap melayani Anda dengan senang hati. Dan bahkan tak tanggung – tanggung diantara mereka yang mengambil kesemapatan dalam kesempitan biasanya jika kita tidak waspada lubang yang kecil bisa jadi besar dan lubang yang sedikit bisa menjadi beranak ha.. ha. ha.. tapi inilah realita kehidupan Ibu Kota Jakarta yang kita cintai. Banyak fenomena – fenomena yang diluar akal fikiran kita kenapa sih harus di lakukan dll.. dan saya yakin itu adalah ulah dari beberapa saja dari tukang tambal ban yang nakal.
Dari kejadian itu semualah banyak orang akhirnya melimpahkan dosa dari si penyebar paku tersebut kepada tukang tambal ban. Namun jika Kita renungkan kembali jika benar suatu saat tukang tambal ban sudah tidak ada lagi di pinggir – pinggir jalan, kemudian pada saat itu ban Kita bocor dan Kita yang di buru – buru waktu karena sudah ada janji dengan rekan bisnis bingung harus bagaimana ? dan kemana harus mencari seorang tambal ban yang bisa menolong kita unttuk menambal ban Kita tadi. Ternyata ga bagus juga klo di suatu bangsa penduduknya pintar semua.., benar semua memang begini harusnya hidup selalu identik dengan pasang – pasangan namun bagaiman yang berbeda / yang berpasangan bisa menghasilkan kebaikan dan manfaat mari kita fikirkan bersama.
Aparat kepolisian ternyata juga tinggal diam mereka juga sudah menerjunkan pasukannya untuk melakukan swiping pada area – area yang banyak di keluhkan masyarakat dan benar adanya begitu banyaknya paku – paku yang diperoleh dari hasil swiping tadi, apakah ini tidak meresahkan ? Jika benar terbukti seperti itu lalu pertanyaannya si tukang tambal ban akan dikenai pasal apa ? lalu ko ga kapok ya ?
Sampe pada gilirannya Saya pribadipun mau tidak mau harus menerima kondisi seperti ini, kondisi yang terkadang tidak harus dilakukan dan sayapun sekarang membuat anggaran baru tiap bulan yaitu anggaran buat beli ban baru. Kasian apabila kita melihat dijalan ada orang dorong – dorong motor sudah itu orang tersebut sudah lanjut usia boleh diilang dan membawa ke dua cucunya betapa kasihannya.. dengan tertatih – tatih bapak itu berjalan sambil menuntun cucunya. Sesekali bapak itu terbatuk sambil menimpalinya dengan kata “ nak Kamu cape ga ? “.
Apa memang sudah tidak ada lagi sih cara lain untuk mendapatkan uang selain harus merugikan orang lain seperti di atas ? saya malah kadang lebih ngeri kalau di sumpahin orang ketimbang di kenai sanksi pidana. Uang yang di hasilkan dari cara yang curang tadi “merugikan orang lain” akan di konsumsi oleh anak kita, dan keluarga. Jika uang diperoleh dengan cara seperti tadi ditambah sumpah serapah dari orang – orang yang merasa di rugikan tadi, luar biasa wahai bapak – bapak tukang tambal ban yang budiman kasihan keluarga Kita jika harus memakan makanan hasil dari kecurangan, merugikan orang lain tidak akan jadi daging.
Saran dari Kami sih.., bapak – bapak tukang tambal ban yang budiman nyok Kita cari rizki yang halal, klo memang mau jadi tukang tambal ban nyok jadi tukang tambal ban yang jujur. Toh Alloh sudah memberitahukan kepada Kita bahwa jodoh, rizki, dan maut sudah tertuliskan hanya saja dalam menjemputnya sebaiknya lillahitaala “semata – mata hanya karena Alloh “ insya Alloh hallal, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar